Terbaru - Disclaimer - Privacy Policy - Contact Us - Daftar Isi

Cara Menghilangkan Jerawat Hitam Atau Jerawat Batu


Jerawat Batu merupakan Jerawat Yang Secara Ukuranya Lebih besar Dari Jerawat pada Umumnya Yang Disebabkan Oleh Peradangan Yang Hebat pada Kulit. Jerawat ini Berbeda Dengan Masalah Komedo Biasa Karena Jika Anda Mengalami masalah ini maka Kemungkinan Besar Anda Akan Mengalami Sakit Dimana Jerawat batu itu Tumbuh Menyembul.

Penyebabnya antara lain:

1. Kulit Yang Terlalu Sensitif
2. Karena Keturunan GEN
3. Memakai Pembersih Jerawat tidak Higienis
4. Regenerasi kulit tumbuh tidak normal

Solusi nya:
Jerawat batu sebenarnya akan keluar sendiri mungkin dalam jangka waktu yang lama bisa sampai 5 bulanan. Batu hitam yang terdapat di dalam kulit lama kelamaan akan menuju atau muncul ke permukaan dan akhirnya akan keluar dengan sendiri nya. Maka dari itu kulit muka jangan di pencet-pencet ya biar tidak rusak...

okee
sekian tips sederhananya semoga bermanfaat....
ReadmoreCara Menghilangkan Jerawat Hitam Atau Jerawat Batu

Pemimpin harus berani bilang TIDAK !!!

Halo semua sahabat sehat, hari ini saya mendapat pembelajaran yang sangat berharga untuk jadi seorang pemimpin. Pemimpin itu harus berani, tegas, berpikir cerdas dan positif. Untuk menjadi pemimpin kita harus mempunyai pendirian, jangan hanya nurut aja sama atasan, jika bertentangan dengan hati nurani kita. Sebagai pemimpin kita harus berani bilang tidak, Tidak, TIDAK, dan tidak, jika ada kebijakan maupun hal hal yang dapat merugikan anak buah kita. Bersambung ya curhatannya.. :)
ReadmorePemimpin harus berani bilang TIDAK !!!

Tetanus

Tetanus atau disebut kancing gigi disebabkan oleh racun bakteri anaerob Clostridium tetani yang dapat masuk ke tubuh baik pada luka yang dalam maupun luka yang dangkal — bahkan bisa dari luka kecil atau tusukan. Tetanus merupakan penyakit berbahaya, 3 – 5 dari 10 penderita meninggal akibat penyakit ini. Kematian tersebut biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua, dan pemakai obat suntik, jarum infus, gigitan serangga, dan luka bakar. Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan yang mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.


Penyebab Tetanus

Bakteri dapat masuk ke tubuh manusia melalui kerusakan kulit seperti luka gores, tusuk atau luka abrasi. Contoh yang sering ditemukan adalah akibat tercakar kuku. Selain itu dapat pula ditemukan akibat jarum infus, gigitan serangga, dan luka bakar. Tetanus menyerang interaksi antar urat syaraf dan otot yang terstimulasi. Daerah ini disebut jaringan neuromuscular. Tetanus yang parah ditunjukkan dari urat syaraf terhadap otot menjadi semakin erat dalam kontraksi yang besar atau kekejangan.


Tetanus tidak menularkan dari orang ke orang. Tetanus hanya dapat terjadi jika bakteri berubah bentuk menjadi bentuk vegetatif dalam tubuh manusia. Sebenarnya bakteri ini menghasilkan 3 toksin namun tetanospasmin merupakan penyebab timbulnya tetanus.



Gejala Tetanus

Gejala-gejala Tetanus biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi, tetapi bisa juga timbul dalam waktu 2 hari atau 50 hari setelah terinfeksi. Gejala yang paling umum terjadi adalah kekakuan pada rahang sehingga penderita tidak dapat membuka mulut, dan menelan.

Gejala lainnya berupa gelisah, sakit kepala, demam, nyeri tenggorokan, menggigil, serta kejang otot, lengan, dan tungkai. Kejang pada otot-otot wajah menyebabkan ekspresi penderita seperti menyeringai dengan kedua alis yang terangkat. Kekakuan atau kejang pada otot-otot perut, leher, dan punggung dapat menyebabkan kepala dan tumit penderita tertarik ke belakang, sedangkan badannya melengkung ke depan. Kejang pada otot sfingter perut bagian bawah akan menyebabkan sembelit dan tertahannya air kemih.


Gangguan-gangguan dari luar yang ringan, seperti suara berisik, aliran angin atau goncangan, dapat memicu kekejangan otot yang disertai nyeri dan keringat yang berlebihan. Selama terjadinya kejang di seluruh tubuh, penderita tidak dapat berbicara karena otot dadanya kaku atau terjadi kejang pada tenggorokan. Hal tersebut menyebabkan gangguan pernafasan sehingga penderita akan kekurangan oksigen. Tetanus biasanya terbatas pada sekelompok otot di sekitar luka. Kejang di sekitar luka itu bisa menetap selama beberapa minggu.



Pencegahan Tetanus

Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Sedangkan pada dewasa, sebaiknya menerima booster(vaksin ulangan). Pada seseorang yang memiliki luka, jika:
* Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut.
* Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi.
* Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.

Pencegahan dilakukan dengan pemberian vaksinasi tetanus. Dalam bentuk tetanus toksoid. Pada usia kurang dari 6 minggu diberikan dalam bentuk vaksinasi DPT atau DPTa, kemudian 3 seri dilanjutkan pada bulan ke-2, ke-4 dan ke-6. Booster (vaksin ulangan) diharapkan diberikan pada bulan ke 15-18.

Dosis awal ini cukup untuk melindungi sampai pada saat pra sekolah. Dosis keempat diberikan pada bulan ke-12. Booster kedua diberikan pada usia 4-6 tahun untuk melindungi pada saat awal usia sekolah. Pada dewasa diberikan setiap 10 tahun dalam bentuk TT. pada beberapa kasus kadang dibutuhkan pemberian Anti Tetanus Serum. Suntikan ini dapat menyebabkan pembengkakan yang bertahan beberapa minggu.


Tindakan pencegahan selain vaksin dapat dilakukan dengan cara selalu berhati-hati terhadap benda tajam, khususnya anak-anak. Misalnya, ketika sedang berjalan, usahakan untuk menggunakan sepatu agar tidak tertusuk paku atau jarum. Jika tusukan menimbulkan luka, harus secepatnya dibersihkan dengan sabun, air, dan mencari bantuan obat. Orang yang hidup diarea perternakan kuda, cenderung menderita Tetanus. Akibat berada di lingkungan yang banyak tanahnya.
ReadmoreTetanus

Penyakit Katarak

Apa itu karatarak? mungkin banyak yang belum tahu.
Pengertian Katarak :
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata. Lensa mata normal seharusnya bening. Kekeruhan ini akan membuat jalannya sinar masuk kemata, sehingga penglihtan menjadi buram.

SALAH PENGERTIAN TENTANG KATARAK ?
• Katarak bukan selaput yang menutupi mata
• Katarak bukan terjadi karena penggunaan mata secara berlebihan
• Katark bukan suatu kanker
• Katarak tidak menular
• Katarak tidak menyebabkan kebutaan permanent

APA GEJALA KATARAK?
• Penurunan ketajaman penglihatan tanpa rasa nyeri
• Silau
• Ukuran kacamata menjadi sering berubah
• Perlu cahaya terang untuk membaca
• Semakin rabun pada senja hari
• Melihat ganda dengan satu mata
• Melihat bercak pada lapang pandang satu mata

APA PENYEBAB KATARAK ?
• Usia lanjut
• Diturunkan secara genetis
• Komplikasi penyakit kencing manis
• Karena trauma/cedera mata
• Efek samping obat seperti steroid
• Paparan sinar matahari ( ultra violet ) yang berlebihan
• Komplikasi opersai mata sebelumnya

BAGAIMANA MENGOBATI KATARAK ?
Obat - obat katarak berupa obat tetes mata, vitamin atau anti oksidan hanya menghambat proses bertambah matangnya katarak, tetapi tidak dapat mengurangi atau menghilangkan katarak. Opersi katarak dilakukan jika penglihatan sudah mengganggu pasien, tidak harus menunggu sampai katarak matang. Katarak tidak dapat diatasi dengan laser, akan tetapi harus dengan pembedahan untuk mengeluarkan lensa yang keruh tersebut, kemudian diganti dengan lensa tanam buatan. Operasi katarak dapat dilakukan dengan mikroskop dan mesin FAKOEMULSIFIKASI, yang memafaatkan getran ultr asonik untuk menghancurkan katarak. Tindakan laser dapat digunakan setelah operasi katarak, apabila kapsul lensa mengalami kekeruhan.
ReadmorePenyakit Katarak

Gejala Penyakit Tetanus

Gejala Penyakit Tetanus

Gejala-gejala Tetanus biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi, tetapi bisa juga timbul dalam waktu 2 hari atau 50 hari setelah terinfeksi. Gejala yang paling umum terjadi adalah kekakuan pada rahang sehingga penderita tidak dapat membuka mulut, dan menelan. Gejala lainnya berupa gelisah, sakit kepala, demam, nyeri tenggorokan, menggigil, serta kejang otot, lengan, dan tungkai.

Kejang pada otot-otot wajah menyebabkan ekspresi penderita seperti menyeringai dengan kedua alis yang terangkat. Kekakuan atau kejang pada otot-otot perut, leher, dan punggung dapat menyebabkan kepala dan tumit penderita tertarik ke belakang, sedangkan badannya melengkung ke depan. Kejang pada otot sfingter perut bagian bawah akan menyebabkan sembelit dan tertahannya air kemih.

Gangguan-gangguan dari luar yang ringan, seperti suara berisik, aliran angin atau goncangan, dapat memicu kekejangan otot yang disertai nyeri dan keringat yang berlebihan. Selama terjadinya kejang di seluruh tubuh, penderita tidak dapat berbicara karena otot dadanya kaku atau terjadi kejang pada tenggorokan. Hal tersebut menyebabkan gangguan pernafasan sehingga penderita akan kekurangan oksigen.

Tetanus biasanya terbatas pada sekelompok otot di sekitar luka. Kejang di sekitar luka itu bisa menetap selama beberapa minggu.
ReadmoreGejala Penyakit Tetanus

Jenis jenis Diabetes

Jenis-jenis Diabetes

Type 1 diabetes. Disebabkan oleh reaksi autoimun dimana sel pertahanan tubuh menyerang sel-sel yang menghasilkan insulin. Alasannya belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Mereka orang dengan type 1 diabetes hanya menghasilkan insulin dalam jumlah yang sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali.

Sekalipun tipe ini bisa diderita pada usia berapapun, namun umumnya terjadi pada anak-anak atau dewasa muda. Penderita diabetes tipe ini memerlukan injeksi insulin tiap harinya untuk mengendalikan kadar gula darah , dan tanpa insulin, mereka sangat sulit bertahan hidup

Type 2 diabetes. Orang dengan type 2 diabetes biasanya tidak memerlukan injeksi insulin dan umumnya mereka dapat mengendalikan kadar gula darah mereka dengan menjaga diet, berolahraga secara teratur, minum obat-obatan, walaupun tetap dimungkinkan menggunakan insulin pada keadaan tertentu.

Type 2 diabetes lazim didapatkan pada orang berusia lebih dari 45 tahun yang berat badannya berlebih. Meskipun demikian, sebagai konsekuensi meningkatnya obesitas di antara anak muda, saat ini menjadi semakin umum terjadi pada anak dan dewasa muda. Type 2 diabetes merupakan tipe diabetes yang paling umum dengan angka sekitar 90-95% dari seluruh penderita diabetes.

Jika orang dengan type 2 diabetes ini tidak didiagnosis dan diterapi, mereka dapat mengalami komplikasi serius, yang dapat berakibat pada kematian dini. Di seluruh dunia, jutaan orang mengalami diabetes type 2 tanpa menyadarinya. Lainnya tidak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai. Terjadinya tipe ini juga dikaitkan dengan faktor genetik tetapi adanya obesitas, aktivitas fisik yang rendah, serta diet yang tidak sehat meningkatkan resiko terjadinya diabetes tipe 2.

Beberapa perempuan mungkin mengalami tipe diabetes ketiga, yang biasanya sementara, yang disebut gestational diabetes saat mereka hamil. Gestational diabetes terjadi pada kurang lebih 2-5% kehamilan namun biasanya menghilang ketika kehamilan berakhir.

Mereka yang pernah mengalami gestational diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami diabetes type 2 nantinya.
ReadmoreJenis jenis Diabetes

Pencegahan Penyakit Tetanus

Pencegahan Penyakit Tetanus

Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Sedangkan pada dewasa, sebaiknya menerima booster(vaksin ulangan). Pada seseorang yang memiliki luka, jika:
* Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut.
* Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi.
* Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.

Pencegahan dilakukan dengan pemberian vaksinasi tetanus. Dalam bentuk tetanus toksoid. Pada usia kurang dari 6 minggu diberikan dalam bentuk vaksinasi DPT atau DPTa, kemudian 3 seri dilanjutkan pada bulan ke-2, ke-4 dan ke-6. Booster (vaksin ulangan) diharapkan diberikan pada bulan ke 15-18.

Dosis awal ini cukup untuk melindungi sampai pada saat pra sekolah. Dosis keempat diberikan pada bulan ke-12. Booster kedua diberikan pada usia 4-6 tahun untuk melindungi pada saat awal usia sekolah. Pada dewasa diberikan setiap 10 tahun dalam bentuk TT. pada beberapa kasus kadang dibutuhkan pemberian Anti Tetanus Serum. Suntikan ini dapat menyebabkan pembengkakan yang bertahan beberapa minggu.

Tindakan pencegahan selain vaksin dapat dilakukan dengan cara selalu berhati-hati terhadap benda tajam, khususnya anak-anak. Misalnya, ketika sedang berjalan, usahakan untuk menggunakan sepatu agar tidak tertusuk paku atau jarum. Jika tusukan menimbulkan luka, harus secepatnya dibersihkan dengan sabun, air, dan mencari bantuan obat. Orang yang hidup diarea perternakan kuda, cenderung menderita Tetanus. Akibat berada di lingkungan yang banyak tanahnya.

* Perhatian : Setiap luka terbuka harus selalu di cuci dengan air mengalir.
ReadmorePencegahan Penyakit Tetanus