Pencegahan Penyakit Tetanus
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Sedangkan pada dewasa, sebaiknya menerima booster(vaksin ulangan). Pada seseorang yang memiliki luka, jika:
* Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut.
* Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi.
* Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.
Pencegahan dilakukan dengan pemberian vaksinasi tetanus. Dalam bentuk tetanus toksoid. Pada usia kurang dari 6 minggu diberikan dalam bentuk vaksinasi DPT atau DPTa, kemudian 3 seri dilanjutkan pada bulan ke-2, ke-4 dan ke-6. Booster (vaksin ulangan) diharapkan diberikan pada bulan ke 15-18.
Dosis awal ini cukup untuk melindungi sampai pada saat pra sekolah. Dosis keempat diberikan pada bulan ke-12. Booster kedua diberikan pada usia 4-6 tahun untuk melindungi pada saat awal usia sekolah. Pada dewasa diberikan setiap 10 tahun dalam bentuk TT. pada beberapa kasus kadang dibutuhkan pemberian Anti Tetanus Serum. Suntikan ini dapat menyebabkan pembengkakan yang bertahan beberapa minggu.
Tindakan pencegahan selain vaksin dapat dilakukan dengan cara selalu berhati-hati terhadap benda tajam, khususnya anak-anak. Misalnya, ketika sedang berjalan, usahakan untuk menggunakan sepatu agar tidak tertusuk paku atau jarum. Jika tusukan menimbulkan luka, harus secepatnya dibersihkan dengan sabun, air, dan mencari bantuan obat. Orang yang hidup diarea perternakan kuda, cenderung menderita Tetanus. Akibat berada di lingkungan yang banyak tanahnya.
* Perhatian : Setiap luka terbuka harus selalu di cuci dengan air mengalir.
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Sedangkan pada dewasa, sebaiknya menerima booster(vaksin ulangan). Pada seseorang yang memiliki luka, jika:
* Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut.
* Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi.
* Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.
Pencegahan dilakukan dengan pemberian vaksinasi tetanus. Dalam bentuk tetanus toksoid. Pada usia kurang dari 6 minggu diberikan dalam bentuk vaksinasi DPT atau DPTa, kemudian 3 seri dilanjutkan pada bulan ke-2, ke-4 dan ke-6. Booster (vaksin ulangan) diharapkan diberikan pada bulan ke 15-18.
Dosis awal ini cukup untuk melindungi sampai pada saat pra sekolah. Dosis keempat diberikan pada bulan ke-12. Booster kedua diberikan pada usia 4-6 tahun untuk melindungi pada saat awal usia sekolah. Pada dewasa diberikan setiap 10 tahun dalam bentuk TT. pada beberapa kasus kadang dibutuhkan pemberian Anti Tetanus Serum. Suntikan ini dapat menyebabkan pembengkakan yang bertahan beberapa minggu.
Tindakan pencegahan selain vaksin dapat dilakukan dengan cara selalu berhati-hati terhadap benda tajam, khususnya anak-anak. Misalnya, ketika sedang berjalan, usahakan untuk menggunakan sepatu agar tidak tertusuk paku atau jarum. Jika tusukan menimbulkan luka, harus secepatnya dibersihkan dengan sabun, air, dan mencari bantuan obat. Orang yang hidup diarea perternakan kuda, cenderung menderita Tetanus. Akibat berada di lingkungan yang banyak tanahnya.
* Perhatian : Setiap luka terbuka harus selalu di cuci dengan air mengalir.