Terbaru - Disclaimer - Privacy Policy - Contact Us - Daftar Isi

Jenis Dermatitis Kontak

Bookmark and Share
kurap, kudis, panu, dermatitis, penyakit kulit, dermatitis kontak
Definisi

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan (substansi) yang menempel pada kulit.


Jenis

Dikenal dua macam jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik; keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.


Dermatitis Kontak Iritan

Epidemiologi


Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras dan jenis kelamin.

Jumlah penderita dermatitis kontak iritan diperkirakan cukup banyak, namun angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyak penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat.


Etiologi

Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumnas, asam, alkali dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi, vehikulum, serta suhu badan iritan tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksud yaitu lama kontak, kekrapan (terus meneru atau berselang), adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeable, demikian pula gesekan dan trauma fisis. Suhu dan kelembaban udara juga berpengaruh.

Faktor manusia juga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan misalnya perbedaan penebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas; usia (anak di bawah 8 tahun lebih mudah teriritasi); ras (kulit hitam lebih tahan dibandingkan kulit putih); jenis kelamin (insidens dermatitis kontak iritan lebih tinggi pada wanita ); penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan turun). Misalnya dermatitis atopik.


Patogenesis
Kelainan kulit akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat kulit air kulit. Keadaan ini akan merusaksel epidermis.

Ada dua jenis bahan iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hamper semua orang. Sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor kontribusi, misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan, dan oklusi, mempunyai andil pada terjadinya kerusakan tersebut.


Gejala Klinis

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa ada dua jenis bahan iritan, maka dermatitis kontak iritan juga dibagi menjadi dua macam yaitu dermatitis kontak iritan akut dan dermatitis kontak iritan kronis.


Dermatitis Kontak Iritan Akut

Penyebabnya iritan kuat, biasanya kerena kecelakaan. Kulit terasa pedih atau panas, eritema, vesikel, atau bulla. Luas kelainan umumnya terbatas daerah yang terkena, berbatas tegas.

Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada sejumlah bahan kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya podofilin, antralin, asam fluorohidrogenat, sehingga dermatitis kontak iritan akut lambat. Kelinan kulit baru terlihat setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata); penderita baru merasa pedih setelah esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sore harinya sudah menjadi vesikel bahkan nekrosis.


Dermatitis Kontak Iritan Kronis

Nama lain ialah dermatitis iritan kumulatif, disebabkan oleh kontak dengan iritan lemah yang berulang-ulang (oleh faktor fisik, misalnya gesekan, trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin; juga bahan, contohnya detergen, sabun, pelarut, tanah bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan kronis mungkin terjadi oleh Karen kerja sama berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan yang secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis iritan, tetapi bila bergabung dengan faktor lain baru mampu. Kelainan baru nyata setelah berhari-hari, berminggu-minggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian. Sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan factor paling penting. Dermatitis iritan kumulatif ini merupakan dermatitis kontak iritan yang paling sering ditemukan.

Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuam lambat laun kulit tebal ( hyperkeratosis) dan likenifikasi, batas kelainan tidak tegas, bila retak seperti luka iris (fisur), misalnya pada kulit tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus-menerus dengan deterjen. Ada kalanya kelainan hanya berupa kulit bkering atau skuama tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderita. Setelah kelainan dirasakan mengganggu, baru mendapat perhatian. Banyak pekerjaan yang berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya dermatitis kontak iritan kumulatif, misalnya : mencuci, memasak, membersihkan lantai, kerja bangunan, kerja di bengkel, dan berkebun.


Histopatologi

Gambaran histologik dermatitis kontak iritan tidak karakteristik. Pada dermatitis kontak iritan akut (oleh iritan primer), dalam dermis terjadi vasodilatasi dan sebukan sel mononuclear di dermis bagian atas. Eksositosis di epidermis disertai spongiosis dan edema intrasel, dan akhirnya terjadi nekrosis epidermal. Pada keadaan berat kerusakan epidermis ini dapat menimbulkan bulla sub epidermal.


Diagnosis

Diagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan atas anamnesis yang cermat dan pengamatan gambaran klinis. Dermatitis kontak iritan akut lebih mudah diketahui karena munculnya lebih cepat sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa yang menjadi penyebabnya. Sebaliknya, dermatitis kontak iritan kronis, timbulnya lambat serta mempunyai variasi gambaran klinis yang laus, sehingga ada kalanya sulit dibedakan dengan dermatitis kontak alergi. Untuk ini diperlukan uji temple dengan bahan yang dicurigai.


Pengobatan

Upaya pengobatan dermatitis kontak iritan yang terpenting adalah menyingkirkan pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekani, fisik, maupun kimawi. Bila hal ini dapat dilaksanakan dengan sempurna, dan tidak terjadi komplikasi, maka dermatitis kontak iritan akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan topical, mungkin cuku[ dengan pelembab untuk memperbaiki kulit yang kering.

Apabila diperluka, untuk mengatasi peradangan dapat diberikan kortikosteroid topical, misalnya hidrokortison, atau untuk kelainan yang kronis bisa diawali dengan kortikosteroid yang lebih kuat.

Pemakaian alat pelindung yang adekuat diperlukan bagi mereka yang bekerja dengan bahan iritan, untuk mencegah kontak dengan bahan tersebut.


Prognosis
Bila bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering terjadi pada dermatitis kontak iritan kronis yang penyebabnya multifactor.


Materi Pelajaran Terkait: