Pertanyaan ini kerap diajukan para penderita Diabet menjelang Bulan Ramadan. Jawabnya boleh, bergantung kepada kondisi fisik dan kadar Gula Darah penderita. Tentu setelah berkonsultasi kepada dokter.
Dalam salah satu referensi disebutkan bahwa syarat diperbolehkannya berpuasa bagi Diabetisi (penderita Diabet) jika kadar Gula Darah Sewaktu atau 2 jam setelah makan tidak melebihi 250 mg %. Apabila kadar Gula Darah Sewaktu atau 2 jam setelah makan lebih dari 250 mg %, maka para Diabetisi tidak dianjurkan berpuasa.
Batasan Kadar Gula Darah tidaklah terlalu mutlak. Hal yang lebih penting adalah kondisi kesehatan dan fisik penderita. Untuk menentukan boleh tidaknya berpuasa, sebaiknya penderita Diabet berkonsultasi kepada dokter yang telah terbiasa merawatnya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan penderita Diabet ketika melaksanakan Ibadah Puasa.
JADWAL MAKAN
1. Buka Puasa :
* Makan makanan utama pertama
* Minum Obat Anti Diabet pertama dan Vitamin, sebagai pengganti yang biasa diminum saat sarapan pagi pada saat tidak berpuasa.
2. Sesudah sholat Tarawih atau 2 jam sesudah berbuka puasa :
* Makan makanan utama kedua
* Olahraga ringan (sesuai kemampuan)
3. Sebelum Tidur Malam:
* Makan Makanan kecil ( snack )
* Minum Obat Anti Diabet kedua, seperti yang biasa diminum siang hari saat tidak berpuasa atau sesuai petunjuk dokter.
4. Makan Sahur :
* Makan makanan utama ketiga (seperti makan malam saat tidak berpuasa)
* Jangan minum Obat Anti Diabet saat makan sahur agar tidak terjadi hipoglokemia (kekurangan Gula Darah).
5. Sebelum Imsak :
* Makan makanan kecil kedua ( snack )
* Minum Vitamin kedua ( atau sesuai petunjuk dokter )
Jenis dan Takaran Makanan :
Pada dasarnya, jenis dan takaran makanan saat berpuasa sama dengan pada saat tidak berpuasa. Sedangkan dosis dan cara minum obat sesuai anjuran dokter.
T I P S
* Jangan minum Obat Anti Diabet pada saat makan sahur, karena dapat menimbulkan hipoglikemia atau kekurangan kadar gula darah pada saat bekerja keesokan harinya.
* Apabila Obat Anti Diabet diminum dua kali, maka obat yang kedua diminum sesudah makan makanan kecil sebelum tidur malam.
* Bila ingin olahraga ringan, sebaiknya dilaksanakan sesudah makanan utama kedua yaitu sesudah sholat tarawih.
* Daftar diit yang menyangkut jenis dan takaran makanan, hendaknya meminta petunjuk kepada dokter yang merawat.
* Apabila ada hal-hal yang belum jelas sebaiknya bertanya kepada dokter yang biasa merawat.
* Apabila Kadar Gula Darah tinggi dan kondisi badan lemah, sebaiknya tidak usah memaksakan diri untuk berpuasa.
* Apabila tidak bisa berpuasa karena penyakitnya, harap bertanya kepada ahli Fiqih tentang tatacara mengganti puasanya atau pembayaran Fidyahnya.
semoga tips diatas dapat bermanfaat, keep smile.