Itu Pensil, Ini Kondom |
Macam macam kondom |
Pada pertengahan abad ke-18 kondom dibikin dari usus hewan. Kondom karet baru diproduksi pada tahun 1855 setelah Charles Goodyear menciptakan vulkanisasi karet. Tentu saja wujudnya belum seperti sekarang. Kondom karet generasi awal itu dijahit pada sisi-sisinya dan tebalnya mencapai 1-2 mm. Dan bisa dipakai berulang kali (asal jangan lupa dicuci, barangkali). Baru pada 1912 seorang Jerman bernama Julius Fromm mengembangkan teknik produksi kondom yang baru, yaitu dengan mencelupkan adonan kaca ke dalam larutan karet mentah sehingga kondom jadi lebih tipis dan tanpa jahitan. Sejak masa 1930-an kondom telah mengalami perkembangan menjadi kondom sekali pakai yang tipis dan murah seperti sekarang.
Université Laval di Quebec, Kanada mengembangkan kondom tak kasat mata. Bentuknya berupa jel yang dioleskan di penis dan mengeras (jelnya, bukan penisnya) ketika terjadi peningkatan suhu saat penetrasi anal atau vaginal. Jel tersebut luruh setelah beberapa jam, tapi jel ini masih dalam tahap uji coba klinis.
Berita di teve Swiss tanggal 29 November 2006 menyebutkan ilmuwan Jerman, Jan Vinzenz Krause dari Institut untuk Konsultasi Kondom tengah mengembangkan kondom semprot yang kering dalam lima detik saja dan kini sedang tes pasar. Keuntungan dari dua model pengembangan kondom terbaru tersebut adalah pasti pas untuk penis ukuran dan model apapun. Kalau produk-produk tersebut dipasarkan, selamat tinggal kasus kondom kedodoran atau robek lantaran sempit.