Namun, saat ini banyak beredar perasa buatan yang berasal dari campuran
bahan kimia tertentu. Karena lebih murah, perasa buatan lebih sering digunanakan pada produk makanan kemasan.
Perasa buatan lebih sering digunakan pada produk - produk makanan kemasan. Perasa buatan di hasilkan dari bahan - bahan sintetis. Misalnya saja dari sintesis bahan - bahan kimia yang berasal dari turunan minyak bumi. Bahan - bahan ini memiliki karakter seperti penyusun rasa tertentu. Untuk mendapatkan perasa rasa pisang misalnya, cukup dengan mencampurkan Cuka dengan Amil alkohol, dengan menambahkan sedikit katalis yaitu asam sulful, maka akan di peroleh amil asetat yang beraroma pisang.
Saat ini, hampir setiap makanan olahan kemasan menggunakan perasa sintetis. Disamping lebih praktis dan ekonomis, proses produksi juga tidak akan terganggu oleh ketergantungan musim tanaman (buah) bila hanya mengandalkan perasa dari bahan alami.
Kerana didapatkan dari bahan kimia turunan minyak bumi, maka pada hakikatnya rasa dan aroma yang didapatkan dari perasa buatan ini adalah palsu. Bahkan , beberapa bahan perasa ini juga terdapat pada bahan - bahan lain seperti bahan bangunan, sehingga perlu kita perhatikan efek sampingnya bagi kesehatan.
jadi mari kita kembali ke bahan - bahan alami saja, demi kesehatan kita bersama.