partus normalDibuat status penderita, perderita diletakan di ruang persalinan.
Lakukan anamnesa lengkap.
Lakukan pemeriksaan umum: TB, BB, Vital sign (Tensi, Respirasi, dan Suhu), dan LLA. Apabila didapatkan kelainan dari hasil pemeriksaan, konsultasikan ke Bidan Senior / Dokter jaga / Kepala puskesmas.
Lakukan pemeriksaan luar: tentukan letak, presentasi dan sikap janin, DJJ. Jika didapatkan kelainan, konsul Dokter.
Persalinan Normal |
Lakukan pemeriksaan dalam : bagaimana keadaan vagina, dinding vagina, ada tumor / tidak / penyempitan ? Bagaimana kadaan sertviks uteri, pembukaan atau kelainan-kelainan lain, keadaan ketuban +/- , Apabila ada kelainan, konsul Dokter / Bidan senior.
Apabila pembukaan pada primipara antara 1-7 cm, Penderita diminta untuk berjalan-jalan, membersihkan, BABdan BAK ; apabila belum bisa BAB Lakukan lavement. Untuk multipara jika pembukaan 1-5 cm lakukan hal yang sama seperti pada primipara.
Apabila dari pemeriksaan ketuban ( – ), periksa dalam harus lebih 4 jam kemudian, dan beri injeksi PPC 4 cc (lakukan test sensitisasi) sehari 2x. Apabila ketuban (+), PD setiap 2 jam.
Jika ibu dan janin normal, kepala sudsh masuk panggul, ketuban (+), pembukaan < 7 cm, ibu boleh jalan-jalan atau tiduran miring ke kiri / kanan.
Tunggu pembukaan lengkap:
Observasi HIS dan DJJ tiap 15 menit.
Evaluasi PD tiap 2 jam.
Pasien diajak ngobrol, dihibur, diajari cara menarik nafas dan cara mengejan dan motivasi ASI eksklusif.
Anjuran banyak minum.
Kosongkan kandung kencing tiap 4 jam.
Bila ada tanda-tanda keluar lendir, darah banyak, pasien ingin muntah dan ingin mengejan/ berak/ anus terbuka/ ketuban pecah spontan, periksa dalam: jika pembukaan lengkap, kosongkan kandung kencing dengan kateter Nelaton.
Bila ketuban (+) -> pecahan
Bila ketuban (-) -> pastikan tidak ada bagian kecil janin / tali pusat menumbung.
Setiap ada HIS, pimpin mengejan:
Pada primipara, lakukan episiotomi. Apabila kala II 1-2 jam tidak lahir, konsul bidan senior / dokter.
Pada multipara, tergantung kondisi Perineum, kala II ½-1 jam tidak lahir, konsul bidan senior / dokter.
Setelah kepala lahir, bersihkan mulut dan hidung dengan kasa steril, hisap lendir hidung dan mulut secara hati-hati:
Bila ada lilitan tali pusat, longgarkan dan lepaskan melalui leher.
Bila lilitan ketat -> potong tali pusat saat itu juga
Pada kondisi normal, potong tali pusat setelah semua bagian bayi lahir, beri Betadin dan ikat:
Prematur: tali pusat langsung dipotong tanpa diurut.
Cukup Umur: sebelum dipotong , urut dulu tali pusat ke arah bayi.
Kalau terjadi asphexya, lakukan:
Pembersihan jalan nafas, diberi kain penghangat, rangsang refleks pernafasan dengan refleks nyeri.
Jika asfeksia sedang / berat, beri oksigenasi, pijat jantung dan koreksi asidosis, beri meylon 7,5 % + glukosa 40 % dan akuabides (3 ml:3 ml:6 ml) melalui vena umbilical, aminopilin 2 mg iv untuk merangsang pernafasan. Jika 15 menit tidak membaik dirujuk, dan jika membaik masukkan couvis.
Cek keadaan bayi : lubang anus, telinga, adakah cacat anggota tubuh lain. Jika tidak ada kelainan, bayi diserahkan kepada pembantu untuk dimandikan dan di-room mingin. Ukur TB, BB,dan LK. Jika ada kelainan, konsultasikan ke dokter.
Kosongkan kandung kencing ibu dengan kateter logan:
Jika tidak ada pendarahan -> tunggu plasenta lepas sendiri.
Jika ada pendarahan banyak -> evaluasi manual.
Setelah plasenta lahir, pastikan bahwa semua kotiledon dan selaput ketuban lengkap. Kalau ada yang tertinggal -> evaluasi manual.