Kursus senam hamil kini diselenggarakan banyak pihak. Mulai rumah sakit hingga klinik bersalin. Apa sih, manfaatnya?
Senam yang satu ini bukan buat wanita yang ingin memiliki tubuh langsing. Namanya saja, senam hamil. Pasti manfaatnya, ya, untuk ibu-ibu yang tengah berbadan dua. “Terutama yang akan melahirkan secara normal,” kata dr. Musa Soebiantoro, Sp.OG dari RS Puri Cinere.
Banyak hal yang diajarkan pada senam ini. Misalnya saja, tentang cara menghadapi persalinan termasuk posisi, mengatur napas saat mengejan, sampai cara mengejan. Nah, karena sudah sejak awal “belajar”, diharapkan lewat senam hamil ini para calon ibu merasa lebih siap untuk menjalani persalinan. “Siap dalam arti fisik dan mental,” ujar Musa.
TRIMESTER III
Tak cuma itu manfaatnya. Senam hamil, seperti diutarakan bidan Endang Suprastuti dalam kesempatan terpisah, membuat tubuh ibu hamil menjadi lentur. “Terutama di otot-otot jalan lahir,” terang koordinator kelas senam hamil di RS Puri Cinere ini. Lenturnya otot amat diperlukan. Soalnya, “Biasanya saat menghadapi persalinan, ibu-ibu umumnya dilanda rasa cemas dan panik. Nah, ini membuat otot menjadi tegang.” Bukan cuma yang baru pertama kali melahirkan saja yang diliputi rasa cemas, tapi juga mereka yang sudah pernah melahirkan.
Begitulah, lewat berbagai latihan dan penjelasan seputar persalinan di kelas senam hamil, diharapkan calon ibu bisa lebih percaya diri dan tak panik saat menghadapi persalinan. “Ia jadi tahu, bagaimana mekanisme waktu melahirkan nanti. Dari posisi, cara mengambil nafas, sampai mental.”
Sayangnya, banyak peserta kelas senam hamil yang tidak memetik manfaatnya kendati sudah “lulus” dari kelas tersebut. “Begitu mau bersalin, eh, lupa dengan semua yang sudah dipelajari. Habis, terlalu panik. Kalau di kelas sudah diajarkan untuk mengejan lewat perut, saat melahirkan malah mengejan lewat leher. Akibatnya, bayinya tidak juga mau keluar,” kata Musa.
Senam hamil biasanya diikuti oleh ibu hamil kala persalinan sudah dekat. “Sebetulnya tidak ada batasan kapan harus mulai melakukan senam hamil. Pada prinsipnya, senam hamil hanya melatih otot-otot ibu. Sama halnya bila ia jalan pagi.” Seawal mungkin juga boleh saja. “Tapi, kan, biasanya ia repot dan punya kesibukan lain, sehingga kami anjurkan untuk mengikutinya sejak kehamilan trimester III,” tutur Musa lebih lanjut.
LATIHAN MENGAJAK
Setiap kegiatan senam, berlangsung tak lebih dari 0,5 hingga 1 jam. Ini mengingat kondisi ibu hamil yang cenderung mudah lelah. “Kehamilan pun membuat napas tidaksepanjang keadaan normal (tidak hamil, Red.) sehingga gerakan kecil saja, sudah bisa membuat napas ibu hamil sesak,” jelas bidan Ni Ketut Miati, salah seorang instruktur senam hamil.Ketut Miati menjelaskan, kegiatan senam diawali dengan pemanasan. Tujuannya, “Agar peredaran darah di tubuh meningkat dan oksigen yang dibawa ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah. Selain itu, juga untuk menjaga kemungkinan terjadinya kejang atau luka akibat gerakan-gerakan senam selanjutnya.”
Tahap berikut adalah latihan pernapasan melalui dada dan perut. Ini amat berguna untuk mengurangi rasa sakit saat mulas. “Para ibu juga dilatih mengejan, melatih otot-otot payudara, kaki agar tidak kram. Melatih postur tubuh agar dapat duduk, berdiri, dan tidur dengan nyaman pada saat hamil, dan lainnya.” Di pelajaran terakhir, umumnya diberikan latihan kerut yang gunanya untuk mengerutkan kembali otot-otot sehabis melahirkan nanti.
Apakah semua ibu hamil bisa melakukan senam hamil? “Tidak. Karena kehamilan dengan faktor kelainan, misalnya plasenta previa tidak dianjurkan mengikuti senam.” Jadi, tanya dulu, ya, Bu, boleh tidaknya ikut senam hamil.
Indah Mulatsih
Aneka Manfaat Senam kehamilan
* memperbaiki sirkulasi darah
* mengurangi bengkak-bengkak
* meningkatkan keseimbangan otot-otot
* mengurangi risiko gangguan gastrointensitenal, termasuk sembelit
* mengurangi kejang kaki/kram
* menguatkan otot perut
* mempercepat penyembuhan setelah kehamilan