Penyakit ini disebabkan virus varisela atau disebut juga virus varicella zooster (virus V-Z). Virus ini bisa ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita dan cairan selaput lendir, serta dapat menyebabkan penyakit herpes zoster.

Dalam sejumlah literatur disebutkan, masa inkubasi penyakit ini berkisar 11 hingga 12 hari. Pada tahap awal (fase prodromal), 24 jam sebelum timbul gejala kelainan pada kulit, penderita mengalami panas, lemah, malas, tidak memiliki nafsu makan, dan kadang kala disertai kemerahan pada kulit seperti biang keringat.


Gejala yang dialami orang dewasa umumnya lebih parah dibandingkan pada penderita yang masih kanak-kanak. Penderita yang sudah dewasa biasanya menderita demam lebih parah dan berlangsung lebih lama disertai sakit kepala serta luka yang lebih berat. Pasien dewasa juga biasanya kehilangan nafsu makan dan merasa linu pada badan.
Jika menyerang anak-anak, komplikasinya kebanyakan berupa infeksi varisel pada kulit. Sementara pada orang dewasa, terutama perokok, kemungkinan terjadi komplikasi berupa radang paru-paru (pneumonia) 10-25 kali lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak. Komplikasi yang langka tapi bisa terjadi berupa radang otak, radang sumsum tulang, kegagalan hati, hepatitis, serta kelainan pada otak dan hati.